May 21, 2014

Foto Pendakian Gunung Agung

Belum lega rasanya kalo gue belum nge-share foto ini di blog kesayangan gue. Pengalaman mendaki pertama, dan ke Gunung tertinggi di tempat kelahiran gue, Bali. Bali, tempat yang akan gue puja seumur hidup gue, walaupun gue pengen banget ke luaran sana, banyak tempat yang gue pengen kunjungi di luar, banyak yang lucu-lucu n unik-unik diluar, tapi gue yakin Bali yang terbaik :D

Gue ga banyak cerita di post yang ini *bisa baca di tulisan gue sebelumnya*, liat ni foto aja udah kebayang serunya pendakian ini, semangat, keringat dan persahabatan :D
Keseruan ini juga karena persiapan yang matang bisa dilihat di Catatan Pendakian Gunung Agung - Rute Pura Pasar Agung


di Pura Pasar Agung

Wantilan Pura Pasar Agung





Puncak Gunung Agung

Hari Raya Galungan


Hari Raya Galungan adalah hari raya bagi umat hindu yang dilaksanakan setiap hari Rabu (Budha) Keliwon Wuku Dungulan. Hari raya ini dilaksanakan setiap 210 hari (atau 6 bulan Bali, 1 bulan bali=35hari). Hari raya Galungan memperingati kemenangan Dharma (Kebaikan) melawan Adharma (Kejahatan). Di tahun 2014 ini, hari raya Galungan jatuh tanggal 21 Mei.

Cerita gue sebagai umat Hindu di Bali, yaitu setiap galungan gue wajib membantu nyokap tercintah membuat banten (sesajen) yang akan dihaturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan YME). Sebagai calon nyonya rumah tangga, gue menyadari betapa hebatnya wanita Hindu di Bali, mereka harus mengurus rumah tangga, adat (sosial kemasyarakatan), kerja dan hari raya.

Di hari raya Galungan ini gue dan keluarga kecil gue (Bapak, Ibu, Deta *adik*) gotong royong suka cita menyambut hari raya galungan. Ibu yang bertugas beli semua kelengkapan upacara, dari canang, tebu, buah, kue, janur, dll, dan buat banten seperti gantungan, cenigan, sampian, (anyaman dari janur). Gue dari hari senin tiap pulang kerja yang metanding membuat sesajen untuk Hari H Galungan. Bapak bertugas untuk buat penjor (dekorasi bambu dengan janur yang melambangkan kemakmuran). Dan si adik adalah asisten dari kita bertiga, hahahaa.

 

Agenda sembahyang di Galungan ini cukup padat (buat gue), karna ada banyak tempat yang harus dikunjungi buat menghaturkan sesajen, pertama ya di Denpasar, gue sembahyang dirumah,di banjar, di toko, trus ke Tabanan a.k.a Mudik ke Tabanan buat sembahyang di Merajan rumah kakek di Pasekan, Pura Dadia Pasek Kubayan Wongaya Gede, Penebel Tabanan, dan Pura Luhur Batukaru.

Ibu di Pura Luhur Batukaru, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
Suasana persembahyangan di Pura Luhur Batukaru, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan  

Gue percaya Tuhan itu Satu. Tetapi kita sebagai manusia yang memiliki berbeda cara untuk memuja-Nya. Gue percaya semua agama mengajarkan kebaikan buat umatnya, baik Hindu, Budha, Islam, Kristen, dan yang lain. Tinggal bagaimana kita, apa yang kita percaya dan bagaimana kita dengan akal dan pikiran yang telah diberikan mampu menghargai dan menghormati kepercayaan diri kita sendiri dan orang lain. Selamat Galungan!! :)

 

May 13, 2014

Open Recruitment Transmania Denpasar


Memiliki passion yang tinggi untuk berorganisasi dalam wadah komunitas Transmania ?
Memiliki komitment & jiwa sosial untuk mengembangkan komunitas Transmania di kotamu?


Yuk, ikuti seleksi menjadi pengurus Komunitas Transmania 2014

Syaratnya :
1. Masih bestatus mahasiswa aktif
2. Berusia 19 – 21 tahun
3. Berpengalaman aktif di organisasi / komunitas
4. Memiliki salah satu skill : Jurnalistik, Blog, Fotografi, Video, Desain Grafis, MC, dll

Pendaftaran :
Bikin CV menarik & informatif, foto bebas & menarik & bikin tulisan tentang alasan kamu ingin menjadi pengurus komunitas Transmania di kotamu.

Ini dia anak-anak Transmania Denpasar yang gokil abis :D yang mau gabung, buruan yaaa..



May 12, 2014

Catatan Pendakian Gunung Agung - Rute Pura Pasar Agung

Gunung Agung adalah gunung tertinggi di pulau Bali dengan ketinggian 3,142 mdpl. Gunung ini terletak di kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Ceritanya kita berangkat dari Pos Pura Pasar Agung atau Pura Pasar Agung Giri Toh Langka, di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, ini berada di punggung barat Gunung Agung. Dari sinni menghadap ke timur atau berhulu ke puncak atau luhur Gunung Agung. Pura ini berada di tengah Gunung Agung. Untuk mencapai Pura Pasar Agung harus melewati ratusan tangga yang dibuat mengeliling, serta kondisi jalan yang menanjak.

Schedule :
10 Mei 2014
18.00     : Kumpul di Denpasar
19.00     : Berangkat ke Pura Pasar Agung
21.00     : Sampai Pura Pasar Agung, Sembahyang
21.30     : Makan malam dan briefing
23.00     : Tidur

11 Mei 2014
01.00     : Mulai Pendakian dari Pura Pasar Agung
09.30     : Sampai Puncak Gunung Agung
(waktu sampai puncak variatif nih, ada yang cepet, ada yang lama, nah, kemarin sih temen2 kebagi 2 yang sampai puncak, ada yang jam 7.30 n jam 09.30, ga tau siapa aja yang sampe puncak dari team 1, hehe, dari team 2 itu dari kiri ke kanan Andre, Jun, Rara, Yoka, Yunita)

11.30     : Turun Gunung
17.00     : Sampai di Pura Pasar Agung *terkapar*
18.30     : balik ke denpasar
21.30     : pulang ke rumah masing-masing

Larangan :
Yang dilarang waktu melakukan persembahyangan dan pendakian di Gunung Agung, yaitu :
1. Cuntaka (sedang datang bulan atau ada anggota keluarga yang meninggal)
2. Membawa makanan yang ada unsur babi dan sapi
3. Memakai perhiasan yang terbuat dari emas
4. Mengotori gunung agung

Persiapan dan Perlengkapan :
Perlengkapan Pribadi : Jas hujan, Gula batu untuk tambahan energi, Minum 2 liter, Makanan (ketupat + lauk non Babi dan Sapi, kalo bawa nasi, nasinya agak beku di puncak dan beberapa ga tahan lama, cedih), tongkat, obat-obatan (counterpain, betadine, seperlunya)
Perlengkapan Persembahyangan : Canang (Sesajen) 8 buah ada 4x persembahyangan, Dupa, Korek Gas

Medan Perjalanan :
Perjalanan dimulai dari Parkir Pura Pasar Agung ke Pura menaiki seratusan anak tangga, sampai di Pura dilanjutkan perjalanan ke dalam hutan dengan jalan tanah selama 2 jam, kemudian jalan berbatu 2 jam, dan mendaki yang sebenarnya *haha manjat manjat tebing 1 jam *waktu tempuh tergantung pengalaman ya*. Baru deh sampe puncak. Sampai di atas awan :D

May 11, 2014

Mendaki Gunung Agung


Cerita ini dimulai waktu seorang temen, sebut saja Yoka, chat di bbm ngajakin mendaki Gunung Agung, tanpa pikir panjang, aku sih Yes. Dari yang rencananya mendaki cuma 6 orang, ternyata malah 16 orang *sempet shock, kemudian hening* Akhirnya 5 cewe n 11 cowo ini (Rara, Yoka Parista, Andre Sucipta, Ebi Herlina, Cok Chitra, Yunita Suijantari, Kurnia Dewi, Agus Wiryawan, Adi, Adita Wahyu, Renno Reynaldi, Muhammad  Ainun, Gus Juniarta, Surya Pratama, Menk) berangkat juga ke Gunung Agung tanggal 10 Mei.  

Ceritanya kita berangkat dari Pos Pura Pasar Agung atau Pura Pasar Agung Giri Toh Langka, di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, ini berada di punggung barat Gunung Agung. Dari sinni menghadap ke timur atau berhulu ke puncak atau luhur Gunung Agung. Pura ini berada di tengah Gunung Agung. Untuk mencapai Pura Pasar Agung harus melewati ratusan tangga yang dibuat mengeliling, serta kondisi jalan yang menanjak. Sementara puncak gunung atau di kepundan/kawahnya berada pada ketinggian 3.400 meter di atas permukaan laut.

Karena ini pura yang merupakan tempat beribadah, dan gunung juga merupakan tempat yang suci, ada beberapa hal yang menjadi perhatian bagi para pendaki yang ingin mendaki Gunung Agung : Catatan Pendakian Gunung Agung - Rute Pura Pasar Agung

Rencananya sih mau liat sun rise di puncak, tapi kita kesiangan, jam 7 itu masih di tebing *peace ^^V anginnya luar bisa dingin. Liat gunung ini dari bawah, rasanya sebentar lagi sampe, tapi baru sampe di puncak yang dimaksud malah ada puncak laen lagi yang lebih tinggi *berasa di tipu tipu. Agak di PHPin ya. Tapi kalo udah sampe puncak, luar biasa, Gunung Agung ini ada diatas awan, kalo bisa loncat ke awan buat tiduran, beuuuh, uda loncat deh :D
Ini beberapa dokumentasi bareng kawan kawan sependakian Foto Pendakian Gunung Agung  

Oya, yang suka update status, boleh bawa baterai cadangan atau power bank, soalnya di Puncak Gunung Agung bisa bbman, check in n upload foto di Path. Hahaha

May 6, 2014

Bahagia itu Sederhana


Menggapai cita-cita pasti hal yang membahagiakan karena apa yang kamu mau terwujud. eiitss, kalau cita-citamu ga tercapai bukan berarti dunia kiamat besok, bukan berarti bumi luluh lantak di hadapanmu. Santai. Woles aja.

Bahagia itu sederhana karena bahagia adalah sebuah keputusan. Mau berbahagiakah anda hari ini? Bersediakan anda melepaskan masalah-masalah untuk berbahagia? Bahagia merupakan salah satu self-control karena sebenarnya ga ada satu orangpun yang dapat mengatur hidup anda. Ini duniamu, milikmu, kamu bebas!

Bahagia itu sederhana seperti kamu membuka mata di pagi ini di atas kasur, bantal dan selimut kesayangan, ternyata kamu masih bernafas. Bahagia itu seperti kamu ke kamar mandi, pup, dan mandi pake air dingin yang seger, legaaaaa :D

Bahagia itu sederhana seperti saat kamu ketemu orang tuamu pagi ini,  Bapak yang lagi ngopi, ibu yang bawel lagi ceramah, dan kemudian lihat senyum di bibir mereka. Mereka sehat walafiat, mereka fresh. Melihat mereka dengan aktivitas rutinnya, yang monoton tapi akan kamu rindukan suatu saat nanti.

Bahagia itu sederhana seperti ketemu temen-temen di kampus, temen-temen di tempat kerja, sahabat-sahabatmu, ketawa-ketiwi, lucu-lucuan, heboh-hebohan. Ketawa bebas, ngakak, ga ada yang jaga image, ga peduli orang disekitar, so whaat.

Bahagia itu sederhana seperti kamu mengucap syukur kepada TYME atas apa yang telah terjadi kemarin, dan yang kamu hadapi hari ini. 

Selalu ada hikmah dari situasi buruk yang kamu hadapi. Selalu ada tantangan mempertahankan kebahagiaan yang kamu miliki saat ini. Tapi, ga ada yang abadi termasuk kebahagiaan. Roda akan tetap berputar. Habis gelap terbitlah terang. Habis malam muncullah pagi. Karena yang abadi hanyalah perubahan :)