April 28, 2014

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Kerja keras, semangat, dan disiplin mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan berharap akan kehidupan yang lebih baik. Beliau percaya bahwa kerja keras dan disiplin akan mengantarkannya pada kesuksesan. Otaknya akan selalu berpikir, apa lagi yang harus dilakukan, bagaimana, kenapa, selalu ada keingintahuan. Beliau mengatakan orang pintar bukan hanya menyelesaikan masalah tapi juga akan membuat masalah dan kemudian menemukan solusinya, itulah kreatifitas.

Di usianya yang tidak lagi muda, yaitu 53 tahun, terlihat lelaki yang mengangkat galon galon berisi air dan menaruh di keranjangnya, kemudian beliau menaiki motornya dan membawa air tersebut ke rumah-rumah pelanggan. Di siang yang terik, tampaknya matahari sedang tidak bersahabat, walaupun tanpa jaket, dan tanpa helm, hanya menggunakan topi, beliau menjalani rutinitasnya sebagai pedagang air isi ulang. Berkeringat? tentu saja, terlihat di bajunya yang sudah nampak pulau pulau, dan bau asap kendaraan juga sudah menjadi teman. Beliau mengantarkan satu demi satu pesanan yang telah masuk.

Setiap pagi, pukul 7, dengan disiplin beliau datang dengan semangat untuk membuka deponya, berharap dewi rejeki akan berpihak padanya hari ini, berselang 15 menit, istrinya akan datang, sehingga Si Bapak akan mengantar air sesuai dengan pesanan langganan. 13 jam kemudian, sekitar jam 8 malam, Si Ibu bersiap siap menutup deponya dan pulang ke rumah. Sekitar jam 9 malam, mereka baru berkumpul dengan keduan anaknya. Begitulah rutinitas sepasang pedagang air isi ulang tersebut dalam 7 hari seminggu. Tanpa libur.

Lembar demi lembar uang ribuan dikumpulkan setiap harinya, untuk memenuhi kebutuhan pangan, pendidikan anak dan jika berlebih akan disimpan untuk kebutuhan sandang dan papan. Bolehkah saya menyebutnya sebagai pahlawan?

Sosok yang berani, pantang menyerah dan pengambil resiko dan bertanggung jawab atas keluarganya. Beliau bercita-cita, jangan sampai adik-adiknya, keluarganya dan anaknya mengalami hidup susah sepertinya dulu.  Sosok yang rendah hati bukan rendah diri. Sosok yang sederhana, tidak suka kemewahan, memiliki sifat yang keras dan tegas karena ditempa oleh tantangan-tantangan hidup yang luar biasa.

Menjadi pelajaran yang berharga bagi saya karena melihat dengan mata kepala dan mata hati tentang perjuangan hidup, tentang bagaimana jatuh, bangkit, berjalan dan bertahan. Tentang cinta, cita dan air mata.

No comments:

Post a Comment