September 15, 2014

Pendakian Gunung Abang


 

About Gunung Abang
Gunung Abang adalah gunung tertinggi ketiga di Bali (2152) dan merupakan puncak tertinggi kaldera Batur. Terletak di di Kabupaten Bangli, gunung ini berada di antara Gunung Batur (barat) dan Gunung Agung (timur). Lebih dekat dengan gunung Batur. Di antara gunung Batur dan Abang terdapat Danau Batur.

Gunung abang merupakan  bukit yang berupa hutan basah dan cemara. Bukit ini terbentuk akibat letusan besar dari gunung berapi di masa lampau. Gunung Abang ini adalah titik tertinggi dari pematang kaldera yang mengelilingi Gunung Batur yang luasnya 13,8 x 10 km dengan ketinggian  2152 mdpl. Gunung Abang masuk wilayah administrasi Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia.

Persiapan
Rencana perjalanan hari ini yaitu ngumpul di denpasar di rumah Dewi dan berangkat bersama-sama menggunakan mobil. Pasukan yang berangkat hari ini berjumlah 16 orang yang terdiri dari  6 cewe-cewe tangguh dan 10 cowo-cowo macho. Hihi. Ada Rara, Dewi, Diah, Tan Feb, Chacha, dan Desak, Ada Yoka, Agung Igung, Adita, Gungwah, Ainun, Renno, Gungwah, Jeckly, Oka dan Edul.

Perjalanan Menuju Gunung Abang

Perjalanan menuju gunung abang, dari denpasar, dimulai tanggal 14 September 2014 pukul 03.00 WITA menuju arah batu bulan, melewati singapadu, dan menuju kintamani. Jika kita sudah berada di kawasan wisata Kintamani kita bisa menuju arah timur ke arah Karangasem, selanjutnya kita akan menemukan jalan bercabang. Untuk menuju lokasi pendakian kita mengambil arah yang kekiri menuju desa Abang,  sebuah jalan aspal yang sudah mulai rusak. Kurang lebih setengah  kilometer kita akan menjumpai pura. Di pura ini terdapat areal parkir yang lumayan luas yang sebenarnya di fungsikan untuk orang Hindu bersembahyang. Di sini kita bisa menaruh motor untuk selanjutnya jalan kaki menuju puncak Gunung Abang. 

alternative kedua adalah membawa mobil melewati pura, sampai di tulisan Welcome Gunung Abang” hehe. Karena dari parkiran pura sampai ke tulisan ini melewati jalan berbatu dan cukup jauh. Lumayan untuk hemat-hemat tenaga. Makasih buat Yoka dan Feby yang udah survei lokasi h-6. AKhirnya sampai di kaki gunung abang ini jam 05.00. Jadi waktu perjalanan denpasar – kintamani adalah 2 jam dengan mobil. Setelah bersembahyang di pura ini, temen-temen balik ke mobil masing2 buat makan, isi perut, isi tenaga dan menghilangkan ngantuk karena perjalanan akan dimulai pukul 06.00.
*perjalanan dimulai dari sini*

Jam 06.00. All Pencils berkumpul di depan mobil, berdoa bersama dan Joss Pencils!!!!
Jalan dipimpin oleh Yoka, melewati pepohonan, semak-semak, rumput, ulat,  Jalannya jalan tanah, bukan bebatuan, banyak pepohonan karena disini merupakan hutan, jadi mendaki siang tidak terasa panas. Jalanannya lumayan,alan landainya sedikit sekali, dan hati hati kepleset ya, licin. Mendaki Gunung Abang cukup aman karena hanya terdapat satu jalan menuju puncak gunung abang, cukup mengikuti jalan setapaknya. Sebelum sampai ke puncak kita akan melewati 2 pura, Pura pertama disebelah kanan jalan dan pura kedua disebelah kiri jalan. Bagi umat hindu dipersilahkan mebanten dan mebakti disini.

 
*foto ini diambil disebelah Pura pertama di Gunung Abang*

Perjalanan mendaki menuju puncak dilewati dengan ngobrol, tertawa bersama, foto-foto *teteup* saling bantu membantu menarik teman di medan-medan yang sulit, karena uluran tangan ini yang ga kenal jadi kenal, yang ga akrab jadi akrab, yang sudah akrab menjadi semakin akrab. Yang ga minta tolong aja di tolongin, apalagi yang minta tolong, yah Saling tolong menolong. Mendaki tanpa gengsi. Selalu dapet temen baru. Menyenangkan. Good job team. 




Dan, selamaaatt, Jeckly yang pertama sampai ke Puncak Gunung Abang, 50 menit lebih awal dari temen-temen yang lain. Makasih udah nungguin kita foto-foto, hahaha. Perjalanan menuju puncak ini aku tempuh 4 jam, 50 menit, Lama? Iya. Tapi perjalanan santai lo ya. Yang mau ngebut bisa-bisa aja, Mungkin 3-4 jam sampai. Di puncak gunung Abang kita akan menemukan pintu masuk berupa gapura, dan di dalamnya terdapat 3 buah pelinggih. Hai Puncak Gunung Abang, Seneng yaa bisa ketemu.

Puncak Gunung Abang
Di Puncak Gunung Abang, terdapat Gapura sebagai pintu masuk, setelah melewati gapura ini, kalian akan menemukan 3 buah pelinggih (pura) sebagai tempat persembahyangan umat Hindu. Dari tempat ini kita dapat melihat Gunung Batur yang posisinya lebih rendah dari Gunung Abang, selain itu dapat melihat dengan jelas Danau Batur, karena danau batur merupakan pembatas antara Gunung Abang dan Gunung Batur.  

Setelah perjalanan hingga kepuncak, ternyata sepanjang perjalanan ga ada sampah plastik, Gunung Abang masih alami, cuma daun-daun berserakan, mungkin ga banyak orang yang kesini, karena hari ini pun cuma PENCILS yang mendaki disini tanpa ketemu orang lain satupun. Jadi buat kamu-kamu yang mau mendaki kesini tolong jaga kebersihan juga ya, buang sampah ditempatnya, dibawa sampai ke bawah. Untuk kelestarian bumi kita. 
*ALL TEAM #OURPENCILS*

Setelah selesai sembahyang, waktunya kita foto-foto, masak-masak dan makan-makan, semua perbekalan keluar, roti, air, dan pop mie, gimana caranya bikin popmie? Pakai air panas dong. Dimana dapet air panasnya? Bawa kompor doong, Thanks Yokaaa buat kompornya, hehe. 16 orang makan mie tanpa nasi, ada yang tumben ga makan nasi dari pagi tuh.

Setelah makan, jam 12.00 waktunya istirahat dan bobo-bobo ciang.
Jam 14.00 kita balik ke parkiran. Ternyata balik ke parkiran dengan jalan cepat dan tanpa foto-foto, aku, jeckly, ainun, adita dan gungwah berhasil sampai dibawah dengan waktu 1 jam 50 menit. Wow. Ternyata. Padahal naiknya 4 jam 50 menit. Haha

Karena duluan sampai dibawah, aku jadi ga tau keadaan temen-temen di belakang. Sampai akhirnya mereka dateng dengan keadaan ada yang luka, kepleset, kena ranting, ada yang keseleo. Hmmm. Cepet sembuh ya Edul, Oka, Chacha n Feby.
 
Pendakian selesai. 
Thanks team PENCILS paling Joss. #OURPENCILS
Team : Rara, Dewi, Diah, Tan Feb, Chacha, dan Desak, Yoka, Agung Igung, Adita, Gungwah, Ainun, Renno, Gungwah, Jeckly, Oka dan Edul. 


Kenapa milih mendaki dibandingkan jalan-jalan yang lain? 
Mendaki itu fun, kalau kamu suka, kalau kamu mau, n kalau kamu pengennya dari dalam hati,  mendaki itu buat aku belajar sabar, belajar bersyukur sama apa yang aku punya sekarang.  Satu lagi, persahabatan.
Sekian.

HTM : Free
Guys,  Jangan buang sampah sembarangan ya! 

No comments:

Post a Comment