August 16, 2015

Pasir Berbisik Gunung Bromo

Objek foto-foto selanjutnya setelah Gunung Bromo adalah Pasir Berbisik. Kenapa namanya pasir berbisik? Ga tau, padahal cuma pasir aja, hehehe

Pasir Berbisik  masih satu wilayah dengan Gunung Bromo. Dari Gunung Bromo ke Pasir Berbisik dilewati dengan menggunakan jeep, ga lama sih, Cuma sekitar 5 menitan aja, jadi pasir berbisik itu lokasinya di belah Gunung Bromo, bentuknya seperti lautan Pasir atau gundukan-gundukan pasir, ya intinya hamparan pasir luas banget :D



Hari semakin siang, makin panas diantara butiran debu, ya ga siang siang banget, tapi jam 9.30, matahari udah diatas kita kepala. Dan sampailah pada saat yang berbahagia, udah sampai di Pasir Berbisik, dan yang terlihat kurang lebih seperti iniii..
  

Masih inget film Spiderman 3 yang ada Makhluk Pasirnya? hahaha, kalo Makhluk Pasirnya shooting di Pasir Berbisik bisa jadi Spoderman-nya kalah deh, Soalnya pasirnya banyak banget, trus ga ada tempat gelantungan buat di Parker.. hahaha *jangan terlalu serius*  Happy Holiday :D

Mendaki Gunung Bromo

Take Nothing But Pictures,
Leave Nothing But Foot Print,
Kill Nothing But Time.  


Gunung Bromo dengan ketinggian 2.329 mdpl berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Fyi, terakhir meletus pada 2011. (Info dari Wikipedia). Dan terdapat Pura Luhur Poten untuk persembahyangan umat Hindu, sayangnya saya ga bawa perlengkapan sembahyang, lain kali pasti dipersiapkan dengan lebih matang untuk ke Bromo *ingetin diri sendiri*


Setelah puas ber-selfie ria di Penanjakan, jam 6, perjalanan dilanjutkan ke Gunung Bromo, jalannya udah aspal kok, agak bergelombang juga kadang-kadang, tapi ga seperti ke Penanjakan. Di Gunung Bromo, kalian bisa liat ratusan jeep berjejer *kalau lagi ramai*. Kebetulan sih kesini nya pas 16 Agustus, yaiyalah yaa rame, pada banyak yang mau masang foto  17 Agustus-an di Gunung ala ala film 5 cm gitu :D 

 
Daripada cuma lihat Gunung Bromo dari jeep, akhirnya kita memutuskan untuk mencapai puncak Gunung Bromo, dengan cara yang anti mainstream, yang pertama yaitu tanpa kuda, yang kedua, tanpa lewat tangga. Iyaa, kita butuh sesuatu yang lebih menantang *gayaa bangeet, kayak kuat aja, hahay :D *. Fyi, tarif naik kuda di Gunung Rp 50.000 per kuda.

 
Sebenernya mendaki Gunung Bromo ga berat kok, asal NIAT, asal SEMANGAT , *mountivasion*. Tantangannya adalah 3 langkah di Gunung Bromo sama dengan 1 langkah di jalan beraspal, karena setiap naik, kakinya terseret pasir lagi kebawah *abaaang adek lelaah baaang, hahaha*. Berkat support (baca: didorong) dari abang yang ga sabaran, akhirnya sampai puncak *thanks abang, kecup kecup* dalam waktu yang relative singkat ga sampe satu jam*pendakian tercepat dibandingkan dengan mendaki gunung lainnya yang pernah saya daki*. Mendaki lo iniiii, ga pake kuda lo iniii, wahahaha, jadi terharu. Tapi panasnya Gunung Bromo luar biasaaah, bayangin aja jalan diantara lautan pasir, menanjak, tanpa pohon satupun, tanpa tempat pegangan, kalau kepleset dan gelinding, selesai dah. Tapi semua lelahnya terbayar kalau sudah sampai puncak. Mission, Accomplished, Gunung Bromo oke banget.

Dan ini penampakan dari Puncak Gunung Bromo..

  




Thank God, I have always given the opportunity to enjoy the beauty of the creations.
I’m very proud to witness it.

Gunung Penanjakan Spot View Point Bromo Sunrise

Take Nothing But Pictures,
Leave Nothing But Foot Print,
Kill Nothing But Time.

 Gunung Penanjakan berlokasi di Desa Seruni, Sukapura, Probolinggo, merupakan salah satu Spot View Point Sunrise Gunung Bromo. Gunung penanjakan masih merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Gunung Penanjakan terletak di 2.770 mdpl, artinya Gunung Penanjakan lebih tinggi dari Gunung Bromo yang  berada di 2.329 mdpl.


Perjalanan dari Malang ke Gunung Penanjakan ini dimulai dari Alun – alun malang ke Arjosari sekitar 45 menit, kemudian dilanjutkan menuju Gunung Penanjakan menggunakan jeep. Katanya sih jalur ke Bromo via malang cuma lewat jalan ini aja. Bro sis, alangkah sbaiknya siapkan badan kalian karena jalannya sangat bergelombang, dibandingkan dengan naik kapal boat, parah ini deh, jugijagijug banget, suer, ditambah lagi debunya, hahaha. Sepanjang perjalanan pasti liat banyak orang yang kesini naik mobil pribadi ataupun motor matic, terus ada deh yang mogok, dorong, dll. Mungkin biar lebih berasa adventure-nya :D

Berangkat jam 12.30 dari Arjosari, sampai di Penanjakan sekitar jam 3, langsung deh jalan ke puncak, ga sabar banget pengen tau kayak gimana sih, tapi mau nyari sunrise jam segini? dapet apaan? Hahaha, Penanjakan ini rame banget dah, hampir ga bisa jalan, orang-orang pada tidur dibawah, mana gelap lagi, *maap maap ya yang kakinya kesenggol masnya, mbaknya. Sepertinya , Penanjakan merupakan spot view point Bromo Sunrise favorit. Bentuknya bukan gunung tapi datar dan sudah di beton, dipagar besi, dan sepertinya dipersiapkan untuk melihat keindahan Gunung Bromo. Akhirnya setelah bergelap-gelap ria, kita balik lagi ke bawah buat ngopi ngopi sams tidur bentar.
 

Jam 5 pagi, sudah saatnya nunggu sunrise, pastinya sebentar lagi kan, dan jreng jeng jeng, di puncak rame banget, semua yang tadi tiduran disana udah mengamankan tempat masing-masing, syediiihh ga kebagian tempat paling depan. Tapi karena udah sampe sini, yauudaa ditungguin aja daripada makin  ga keliatan :')




Dan taraaaaaaaaa, ini hasil jepret jepret di Penanjakan. Horreee horreeeee..

 




Thank God, I have always given the opportunity to enjoy the beauty of the creations.

I am very proud to witness it.